
Tokoberita.com – Pemerintah melalui Kementerian Sosial Republik Indonesia terus menggencarkan program pendidikan inklusif dan pemberdayaan masyarakat. Salah satu langkah nyata tersebut adalah peluncuran Program Sekolah Rakyat yang akan dimulai pada tahun 2025 ini. Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, mengungkapkan bahwa terdapat empat titik Sekolah Rakyat yang akan dibangun dan dioperasikan di wilayah Sumatera Utara.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Sosial dalam kunjungan kerjanya ke Medan, Jumat, 11 April 2025. Dalam kesempatan itu, Saifullah menjelaskan bahwa pelaksanaan Sekolah Rakyat merupakan bagian dari upaya negara dalam memberikan akses pendidikan non-formal dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat yang membutuhkan, terutama di kawasan rentan secara sosial dan ekonomi.
“Kita menggunakan aset Kementerian Sosial yang sudah ada. Dua titik akan dimulai di tahun ini, satu di Sentra Bahagia di Kota Medan dan satu lagi di Deli Serdang. Dua lokasi tersebut akan menjadi percontohan untuk pelaksanaan awal Sekolah Rakyat,” ujar Saifullah. Ia juga menambahkan bahwa program ini bersifat kolaboratif, melibatkan pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait.
Tak hanya dua lokasi dari Kemensos, Saifullah menyebutkan bahwa dua titik lainnya akan direalisasikan melalui kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Salah satunya adalah aset milik pemerintah yang akan direvitalisasi untuk mendukung operasional sekolah tersebut. Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, disebut akan mengambil bagian dalam revitalisasi aset ini.
“Pak Gubernur akan berpartisipasi di satu titik yang mana ini merupakan revitalisasi aset yang sudah ada. Akan ada sedikit renovasi sebelum sekolah bisa dimulai. Semangat kita adalah memaksimalkan aset yang sudah ada untuk kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat,” lanjutnya.
Program Sekolah Rakyat ini bertujuan sebagai sarana pembelajaran alternatif yang menyentuh masyarakat marjinal. Dalam sekolah ini, peserta didik akan menerima pendidikan dasar, pelatihan keterampilan kerja, serta pembinaan karakter untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Berbeda dari sekolah formal pada umumnya, Sekolah Rakyat lebih menekankan pada pendekatan praktis yang kontekstual sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Pelajaran yang diberikan dapat berupa keterampilan kerja seperti pertanian, tata boga, menjahit, hingga teknologi dasar yang relevan dengan kebutuhan pasar.
Menteri Sosial juga menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat akan melibatkan para pendamping sosial, relawan, serta tenaga ahli di bidang pendidikan dan pelatihan vokasi. Model pendidikan ini bersifat fleksibel, tanpa membatasi usia atau latar belakang peserta. “Sekolah ini terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar dan memperbaiki kehidupannya,” tegas Saifullah.
Peluncuran program ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan di Sumatera Utara. Banyak yang menilai bahwa langkah ini sangat strategis untuk menjangkau kelompok masyarakat yang selama ini terpinggirkan dari sistem pendidikan formal.
Gubernur Sumut, Bobby Nasution, menyatakan dukungannya penuh terhadap program ini. Ia menyebutkan bahwa Pemprov Sumut siap mendukung dari sisi infrastruktur, personel, hingga penguatan sinergi lintas lembaga agar Sekolah Rakyat dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.
“Ini adalah wujud nyata kehadiran negara di tengah masyarakat. Pendidikan adalah hak semua warga negara, dan Sekolah Rakyat bisa menjadi jembatan bagi mereka yang selama ini tertinggal,” kata Bobby dalam sambutannya.
Saifullah juga menambahkan bahwa keberhasilan program ini akan menjadi model nasional yang bisa direplikasi di provinsi lain. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan pemantauan dan evaluasi berkala untuk melihat efektivitas program ini di lapangan.
Dalam jangka panjang, Kemensos berharap Sekolah Rakyat bisa menjadi bagian dari sistem perlindungan sosial yang terintegrasi. Artinya, selain memberikan keterampilan, peserta juga bisa mendapatkan akses terhadap bantuan sosial, layanan kesehatan, serta peluang ekonomi lainnya.
Masyarakat di sekitar lokasi yang ditunjuk menyambut baik rencana peluncuran Sekolah Rakyat. Mereka berharap program ini dapat memberikan kesempatan yang nyata bagi anak-anak dan warga dewasa yang selama ini tidak memiliki kesempatan mengenyam pendidikan atau pelatihan kerja.
Dengan dimulainya program ini di empat titik pada tahun 2025, pemerintah menunjukkan komitmennya dalam menciptakan pemerataan pendidikan dan pemberdayaan yang inklusif. Sekolah Rakyat diharapkan menjadi langkah awal untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi kelompok-kelompok rentan di Sumatera Utara.