
TOKOBERITA.COM – Setelah menjadi buronan dalam waktu yang cukup lama, pelarian Eko Syahputra alias Eko Tato, salah satu gembong pencurian sepeda motor (curanmor) paling dicari di Kota Medan, akhirnya berakhir. Pria yang dikenal sangat licin dan lihai dalam menghindari kejaran polisi itu berhasil ditangkap oleh Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Medan, meskipun dengan upaya paksa.
Penangkapan terjadi setelah petugas melakukan pengintaian intensif selama beberapa hari. Eko Tato diketahui kerap berpindah tempat dari satu wilayah ke wilayah lain di sekitar Medan dan sekitarnya, bahkan hingga keluar provinsi, demi menghindari kejaran petugas. Dalam proses penangkapannya, Eko sempat mencoba melarikan diri dan melawan petugas, yang akhirnya membuat aparat terpaksa melumpuhkan kedua kakinya.
“Ketika hendak diamankan, pelaku berusaha kabur dan melawan anggota dengan senjata tajam. Karena mengancam keselamatan petugas, kami terpaksa mengambil tindakan tegas dan terukur,” ujar Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol Jama Kita Purba, kepada awak media pada Sabtu (19/7/2025).
Penangkapan Eko Tato disambut lega oleh warga Medan yang selama ini resah dengan maraknya aksi curanmor. Ia dikenal sebagai otak di balik puluhan aksi pencurian motor, baik yang dilakukan sendiri maupun bersama komplotannya. Dari hasil pemeriksaan awal, Eko mengakui telah terlibat dalam lebih dari 30 kasus pencurian kendaraan bermotor.
Tidak hanya mencuri motor, Eko juga disebut kerap menjual kendaraan hasil curian ke luar kota dan menggunakan dokumen palsu untuk mempermudah proses jual-beli. Aksi liciknya ini membuat aparat kepolisian sempat kesulitan melacak jaringan penadah barang curian yang terlibat.
Eko Tato sudah lama menjadi target operasi utama pihak kepolisian. Namanya masuk dalam daftar buronan sejak 2022 setelah sejumlah laporan warga menyebutkan ciri-ciri dan modus pelaku yang konsisten dari satu lokasi ke lokasi lain. Ia kerap beraksi di malam hari dan mengincar motor-motor yang diparkir di halaman rumah maupun pinggir jalan.
Dalam setiap aksinya, Eko dikenal sangat cepat dan terorganisir. Ia menggunakan kunci T khusus untuk membobol kunci motor hanya dalam hitungan detik. Bahkan beberapa korban mengaku kehilangan kendaraan mereka hanya dalam waktu beberapa menit sejak terakhir dilihat.
Keberhasilan polisi menangkap Eko Tato juga tidak lepas dari kerja sama masyarakat yang mulai aktif memberikan informasi. Beberapa laporan dari warga menjadi titik awal terungkapnya lokasi persembunyian Eko, yang terakhir diketahui bersembunyi di sebuah rumah kontrakan di kawasan Medan Denai.
Saat ditangkap, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa kunci T, beberapa plat nomor palsu, dan satu unit motor yang diduga merupakan hasil curian terbaru. Selain itu, petugas juga sedang memburu jaringan penadah yang selama ini membantu Eko memasarkan motor hasil curiannya.
Kepolisian memastikan bahwa kasus ini akan terus dikembangkan untuk menelusuri kemungkinan keterlibatan pelaku lain. “Kami menduga Eko tidak bekerja sendiri. Ada jaringan yang selama ini bekerja sama dengannya, dan kami akan kejar sampai tuntas,” tegas Kompol Jama Kita Purba.
Eko kini ditahan di sel tahanan Polrestabes Medan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Ia akan dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan yang ancamannya bisa mencapai tujuh tahun penjara. Apalagi, tindakan perlawanan terhadap petugas saat penangkapan juga menjadi catatan dalam proses hukum.
Masyarakat diharapkan tetap waspada dan tidak ragu melaporkan jika melihat aktivitas mencurigakan yang berpotensi tindak kriminal. Kepolisian juga berkomitmen meningkatkan patroli malam dan pengawasan di titik-titik rawan curanmor.
Kasus Eko Tato menjadi pelajaran penting tentang bahaya kejahatan jalanan yang bisa berlangsung lama jika pelaku tidak segera dihentikan. Kepolisian mengajak masyarakat untuk memperkuat sistem keamanan lingkungan dan memasang pengamanan tambahan pada kendaraan pribadi.
Dengan tertangkapnya Eko Tato, warga Kota Medan kini bisa sedikit bernafas lega. Namun, tugas aparat belum selesai. Pemberantasan curanmor dan kejahatan sejenis akan terus dilakukan secara intensif agar rasa aman masyarakat bisa benar-benar terwujud di setiap sudut kota.