
TOKOBERITA.COM – Medan, 2 November 2025 .Suasana Minggu sore di kawasan Manhattan, Jalan Gatot Subroto, tampak berbeda dari biasanya. Lapangan Kin Urban Ground Padel menjadi saksi kebersamaan Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, bersama sejumlah pemuda lintas agama yang berkumpul untuk berolahraga sekaligus mempererat silaturahmi.
Dalam kegiatan yang berlangsung santai namun penuh semangat itu, Rico Waas terlihat aktif bermain padel, olahraga raket modern yang sedang populer di berbagai kota besar. Ia tak hanya ikut bermain, tetapi juga berdialog akrab dengan para peserta dari berbagai latar belakang agama dan komunitas.
Menurut Rico, kegiatan olahraga seperti ini memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar ajang rekreasi atau menjaga kebugaran tubuh. “Olahraga adalah jembatan yang bisa menyatukan banyak perbedaan. Di lapangan, kita semua sama—tidak ada sekat agama, suku, atau status sosial,” ujarnya.
Rico menambahkan, kegiatan padel bersama ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Medan untuk menumbuhkan semangat toleransi, persaudaraan, dan gaya hidup sehat di kalangan generasi muda. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi agenda rutin yang melibatkan lebih banyak komunitas.
“Medan adalah kota multikultural. Keberagaman ini adalah kekuatan kita. Dengan berolahraga bersama, kita tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga memperkuat ikatan sosial,” katanya.
Padel sendiri merupakan cabang olahraga kombinasi antara tenis dan squash, yang dimainkan dalam lapangan berdinding kaca. Olahraga ini semakin populer karena sifatnya yang inklusif dan bisa dimainkan semua kalangan. Rico menilai, padel cocok dijadikan sarana membangun kebersamaan lintas komunitas di kota besar seperti Medan.
Beberapa pemuda lintas agama yang hadir menyampaikan apresiasinya atas langkah Wali Kota tersebut. Mereka menilai kegiatan seperti ini memberikan ruang untuk berinteraksi dan saling mengenal satu sama lain di luar konteks formal keagamaan.
“Biasanya kami bertemu di forum diskusi lintas iman. Tapi kali ini bisa berinteraksi lewat olahraga, rasanya lebih cair dan menyenangkan,” ujar Dimas, salah satu peserta dari komunitas pemuda Kristen.
Sementara itu, Aisyah, perwakilan dari pemuda Muslim, mengaku kegiatan seperti ini bisa memperkuat rasa saling menghormati. “Kami bisa berbagi tawa, semangat, dan pengalaman. Rasanya semua perbedaan hilang ketika bermain bersama,” katanya.
Rico pun menekankan pentingnya membangun keseimbangan antara kesehatan jasmani dan rohani. Menurutnya, masyarakat yang sehat secara fisik dan spiritual akan menjadi fondasi kuat bagi pembangunan kota yang maju dan harmonis.
“Kita ingin menjadikan Medan bukan hanya kota yang modern secara fisik, tapi juga kuat secara moral dan sosial. Itulah mengapa kegiatan seperti ini harus terus digalakkan,” tegasnya.
Selain olahraga, kegiatan tersebut juga diisi dengan sesi ramah tamah singkat, foto bersama, dan diskusi ringan tentang peran pemuda dalam menjaga kerukunan antarumat beragama.
Rico berharap kegiatan lintas komunitas ini dapat menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa. Ia menilai, kebersamaan dalam aktivitas positif akan memperkuat nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Pemerintah Kota Medan, tambahnya, berkomitmen mendukung kegiatan masyarakat yang bersifat kolaboratif, terutama yang berdampak pada penguatan persatuan dan kesehatan masyarakat.
“Semoga olahraga seperti padel bisa menjadi simbol bahwa Medan adalah rumah bagi semua orang, tanpa sekat dan tanpa jarak,” tutup Rico dengan senyum.
Kegiatan ini pun berakhir dengan penuh kehangatan, menandai akhir pekan yang bukan hanya sehat secara jasmani, tetapi juga kaya makna dalam memperkuat kebersamaan dan harmoni di Kota Medan.
