
TOKOBERITA.COM – Kawasan Marelan, Kota Medan, kembali berduka setelah satu keluarga ditemukan meninggal dunia akibat keracunan gas dari generator set (genset) yang mereka gunakan saat listrik padam berkepanjangan. Peristiwa itu terjadi di Marelan Pasar IV, pada masa banjir yang melanda wilayah tersebut.
Insiden bermula ketika warga sekitar mulai curiga lantaran depot air minum isi ulang milik korban tidak kunjung buka selama beberapa hari. Padahal, depot tersebut dikenal selalu beroperasi setiap hari, bahkan ketika cuaca buruk sekalipun.
Seorang karyawan yang biasanya bekerja membantu di depot merasa ada kejanggalan dan mencoba memeriksa keadaan pemilik rumah. Setelah beberapa kali dipanggil tidak ada jawaban, ia mencoba mengintip melalui lubang ventilasi.
Dari sana, ia melihat pemandangan yang mengejutkan. Para penghuni rumah sudah tidak bergerak dan tampak tidak bernyawa. Kondisi itu langsung dilaporkan kepada warga lain dan pihak berwajib.
Polisi dan petugas medis yang datang ke lokasi memastikan bahwa seluruh anggota keluarga telah meninggal dunia. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya dugaan kuat bahwa korban menghirup gas beracun dari genset yang dinyalakan di dalam ruangan tertutup.
Pemadaman listrik berkepanjangan akibat banjir diduga membuat korban menyalakan genset secara terus-menerus. Namun kurangnya ventilasi membuat gas karbon monoksida menumpuk hingga membahayakan pernapasan.
Warga sekitar mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini. Mereka merasa kehilangan satu keluarga yang dikenal baik dan ramah dalam keseharian.
Banjir yang melanda Marelan dalam beberapa hari terakhir memang mengganggu aktivitas warga, termasuk pasokan listrik yang sering padam. Penggunaan genset menjadi pilihan banyak keluarga untuk sementara, namun tanpa pengetahuan keselamatan yang memadai, situasinya bisa berubah fatal.
Petugas menghimbau warga untuk lebih berhati-hati dalam mengoperasikan genset, terutama saat pemadaman listrik terjadi dalam waktu lama. Genset harus ditempatkan di ruang terbuka atau area dengan sirkulasi udara yang sangat baik.
Karbon monoksida merupakan gas tanpa warna dan tanpa bau, sehingga sering tidak disadari keberadaannya. Dalam jumlah tinggi, gas ini dapat menyebabkan pingsan hingga kematian dalam waktu singkat.
Petugas juga mengingatkan agar masyarakat tidak pernah menyalakan genset di dalam rumah, garasi tertutup, atau ruang sempit tanpa ventilasi.
Tim medis telah melakukan evakuasi terhadap korban dan mengevakuasi mereka ke rumah sakit untuk proses lanjutan. Sementara itu, lingkungan sekitar tetap dijaga untuk memastikan keamanan.
Peristiwa memilukan ini menambah daftar dampak bencana yang terjadi akibat banjir di sejumlah wilayah di Medan. Selain kerusakan fisik, banjir juga memicu risiko keselamatan sekunder seperti aliran listrik padam, penggunaan lilin, dan pengoperasian genset.
Pihak berwenang terus menghimbau masyarakat untuk tetap waspada di tengah kondisi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi. Proses edukasi terkait keselamatan penggunaan perangkat darurat juga terus digalakkan.
Keluarga dan kerabat korban terlihat sangat terpukul dan berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi kepada warga lainnya. Mereka meminta pemerintah meningkatkan sosialisasi keselamatan saat menghadapi bencana.
Kepolisian masih melanjutkan penyelidikan untuk memastikan seluruh detail kejadian, meski dugaan awal kuat mengarah pada keracunan gas genset.
Warga sekitar membantu membersihkan dan menjaga lokasi kejadian sebagai bentuk solidaritas dan penghormatan terhadap keluarga korban.
Musibah ini menjadi pelajaran pahit bahwa bencana alam tidak hanya datang dalam bentuk banjir atau longsor, tetapi juga risiko lain yang menyertainya.
Masyarakat diminta bersatu menjaga keselamatan bersama, saling mengingatkan, dan selalu memprioritaskan langkah-langkah pencegahan bahaya.
Semoga kejadian ini menjadi perhatian serius bahwa keselamatan penggunaan genset harus dipahami semua lapisan masyarakat, terutama saat kondisi darurat.
