
Tokoberita.com – Pangkalan Titi, sebuah kawasan di Jalan Prof. HM Yamin, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, selama tiga tahun terakhir dikenal sebagai sarang narkoba yang menjadi momok menakutkan bagi warga. Namun, dalam sebuah operasi pemberantasan yang penuh risiko, wilayah tersebut akhirnya berhasil dibersihkan dari aktivitas ilegal yang telah lama berakar.
Operasi tersebut dilaksanakan oleh Tim Inspektorat Pengawasan Daerah (Itwasda) Polda Sumatera Utara, di bawah kepemimpinan Irwasda Kombes Pol Nanang Masbudi, SIK MSi, melalui Ketua Tim Kombes Pol Famudin, SIK MH. Aksi heroik ini tidak hanya mencuri perhatian publik, tetapi juga menjadi bukti komitmen aparat dalam memberantas peredaran narkoba di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Sekitar dua minggu lalu, tim yang hanya beranggotakan empat personel diterjunkan langsung ke lokasi. Meski jumlahnya terbatas, keberanian dan strategi yang matang memungkinkan mereka menembus wilayah yang selama ini dikenal sebagai “kampung narkoba”. Kawasan ini disebut-sebut memiliki pengamanan lokal yang ketat dan warga yang tertutup terhadap aparat.
Setibanya di lokasi, tim langsung melakukan penyisiran intensif terhadap beberapa rumah dan lokasi yang dicurigai menjadi tempat transaksi serta penggunaan narkoba. Dalam proses penggerebekan, suasana mencekam pun terjadi. Beberapa pemakai narkoba yang sedang berada di lokasi dibuat panik dan berusaha kabur.
Beberapa di antaranya nekat melarikan diri dengan cara yang ekstrem, bahkan ada yang memilih terjun ke sungai demi menghindari penangkapan. Namun tim tetap sigap dan fokus menjalankan tugas, memastikan pengamanan lokasi dan pengumpulan barang bukti berlangsung sesuai prosedur.
Dalam operasi tersebut, polisi berhasil menyita barang bukti berupa tujuh gram sabu-sabu siap edar. Selain itu, sejumlah alat hisap serta bukti-bukti lainnya turut diamankan dari lokasi kejadian. Keberhasilan ini menjadi angin segar bagi warga yang selama ini resah dengan aktivitas ilegal di lingkungan mereka.
Menurut keterangan Kombes Pol Famudin, operasi ini merupakan bagian dari program pengawasan dan penindakan yang berfokus pada titik-titik rawan narkoba di wilayah Sumatera Utara. Ia menegaskan bahwa tidak ada tempat aman bagi para pelaku penyalahgunaan narkotika. “Kami akan terus bergerak. Meski jumlah kami kecil, semangat kami besar,” ujarnya.
Warga sekitar menyambut baik aksi pemberantasan ini. Beberapa di antaranya mengaku selama bertahun-tahun merasa takut dan enggan berbicara karena dominasi para pelaku di kawasan itu. Kini, mereka berharap situasi dapat kembali kondusif dan anak-anak mereka bisa tumbuh di lingkungan yang lebih aman dan sehat.
Salah seorang warga, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa keberadaan “kampung narkoba” tersebut telah menghancurkan masa depan banyak pemuda di wilayah itu. “Banyak yang dulunya rajin sekolah, sekarang jadi pemakai. Kami sangat bersyukur polisi akhirnya turun tangan secara serius,” katanya.
Operasi ini sekaligus menjadi simbol bahwa penindakan narkoba tidak selalu harus dilakukan dengan kekuatan besar. Strategi, ketegasan, dan integritas aparat menjadi kunci utama dalam menumpas kejahatan yang terorganisir sekalipun.
Pasca operasi, pihak kepolisian juga melakukan pendekatan persuasif terhadap masyarakat. Mereka memberikan sosialisasi mengenai bahaya narkoba dan membuka ruang kerja sama agar masyarakat mau melapor jika mengetahui aktivitas mencurigakan di lingkungan mereka.
Langkah preventif ini dinilai penting agar pemberantasan narkoba tidak hanya selesai pada operasi semata, tetapi juga berkelanjutan melalui keterlibatan warga dalam menjaga lingkungan. Polisi juga mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemuda untuk aktif dalam kampanye anti-narkoba.
Kombes Pol Nanang Masbudi menambahkan bahwa Polda Sumut akan meningkatkan frekuensi pengawasan di daerah-daerah yang pernah teridentifikasi sebagai pusat peredaran narkoba. “Kami tidak ingin keberhasilan ini hanya sesaat. Pengawasan jangka panjang harus diterapkan agar pelaku tidak kembali,” tegasnya.
Pemerintah daerah Kabupaten Asahan turut memberikan apresiasi atas keberanian tim yang turun langsung ke lapangan. Mereka berharap kerja sama antara kepolisian dan pemerintah daerah terus diperkuat untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
Dengan tertangkapnya pelaku serta pengamanan barang bukti, kawasan Pangkalan Titi kini memasuki babak baru. Masyarakat berharap, ke depan, wilayah ini dapat lepas dari stigma “kampung narkoba” dan kembali menjadi lingkungan yang aman, bersih, dan layak huni bagi generasi muda.