
TOKOBERITA.COM – Hujan deras yang mengguyur Kota Medan sejak siang hingga sore hari menyebabkan banjir parah di Jalan Sisingamangaraja, tepat di depan Markas Polda Sumatera Utara (Sumut), pada Minggu (12/10/2025). Akibatnya, jalur utama tersebut tidak bisa dilalui kendaraan dan menimbulkan kemacetan panjang di kedua arah.
Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP I Made Parwita, mengatakan bahwa air mulai menggenang sekitar pukul 15.30 WIB dan semakin tinggi hanya dalam waktu kurang dari 30 menit. “Jalan di depan Mapolda Sumut sudah tidak bisa dilewati, kendaraan kami alihkan ke jalur tol,” ujarnya.
Sebuah video yang dikirimkan oleh AKBP Made Parwita memperlihatkan kondisi banjir di depan rumah makan yang berjarak hanya beberapa meter dari gerbang Mapolda Sumut. Dalam rekaman berdurasi singkat itu, tampak air setinggi betis orang dewasa menutupi badan jalan.
Beberapa pengendara sepeda motor terlihat berusaha mendorong kendaraan mereka yang mogok akibat terendam air. Situasi ini menambah kepadatan lalu lintas di sekitar lokasi.
“Banyak motor yang mogok, terutama yang memaksa lewat. Akibatnya mereka harus mendorong di tengah genangan air,” tutur salah satu warga yang melintas, Rizal (34).
Kepadatan kendaraan terjadi dari arah Lubuk Pakam menuju Medan, tepat di kilometer 11,5, serta dari arah sebaliknya. Petugas kepolisian tampak berupaya mengurai arus lalu lintas dan mengarahkan pengendara ke jalan alternatif.
“Untuk sementara, kami minta masyarakat yang dari arah Lubuk Pakam agar mengambil jalur tol atau memutar melalui Jalan Tritura,” tambah AKBP Made Parwita.
Banjir kali ini diduga disebabkan oleh tingginya curah hujan dan sistem drainase yang tidak mampu menampung volume air. Daerah Sisingamangaraja memang dikenal sebagai salah satu titik rawan genangan di Kota Medan setiap kali hujan deras mengguyur.
Menurut warga sekitar, banjir di kawasan ini bukan kali pertama terjadi. Setiap hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, air kerap meluap ke badan jalan karena parit tersumbat oleh sampah dan endapan tanah.
“Sudah sering kami keluhkan, tapi belum juga ada perbaikan besar. Begitu hujan lebih dari satu jam, pasti banjir lagi,” ujar warga lainnya, Samsul (45), yang memiliki toko di sekitar lokasi.
Sementara itu, arus lalu lintas menuju pusat kota Medan menjadi tersendat hingga radius dua kilometer dari titik banjir. Sejumlah kendaraan berat seperti truk dan bus besar bahkan terpaksa berhenti karena tidak bisa melintas.
Petugas kepolisian dibantu Dinas Perhubungan Kota Medan menempatkan rambu pengalihan sementara di beberapa titik strategis agar masyarakat tidak terjebak di tengah kemacetan.
Pihak kepolisian mengimbau pengguna jalan untuk tidak memaksakan diri melintasi kawasan tergenang, karena selain berisiko mogok, arus air yang cukup deras juga berpotensi membahayakan keselamatan pengendara roda dua.
Hingga pukul 17.30 WIB, air masih belum sepenuhnya surut. Tim gabungan dari BPBD Medan dan Dinas PU telah diterjunkan untuk melakukan penyedotan air dan membersihkan drainase yang tersumbat.
Pemerintah Kota Medan sendiri menyatakan akan segera mengevaluasi sistem drainase di kawasan Sisingamangaraja, terutama di depan Mapolda Sumut, agar kejadian serupa tidak terus berulang di masa mendatang.