
Tokoberita.com – Aksi nekat seorang pegawai baru di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Medan, Sumatera Utara, membuat heboh publik setelah terekam kamera pengawas dan videonya viral di media sosial. Pria tersebut diduga mencuri uang sebesar Rp 68 juta dari ruang administrasi SPBU tempat ia bekerja.
Insiden ini terjadi hanya empat hari setelah pelaku resmi bekerja di SPBU tersebut. Tindakan yang dilakukan tanpa pikir panjang itu mengejutkan banyak pihak, terutama manajemen SPBU yang tidak menyangka pegawai barunya akan melakukan aksi kriminal secepat itu.
Dalam video berdurasi kurang dari dua menit yang beredar luas sejak Senin (28/4/2025), terlihat seorang pria mengenakan seragam berwarna biru tua memasuki sebuah ruangan kantor di area SPBU. Setelah memastikan situasi aman, pria tersebut mengambil sejumlah dokumen, lalu duduk sejenak di kursi kantor.
Tidak lama kemudian, ia membuka sebuah laci, mengambil setumpuk uang tunai, dan memasukkannya ke dalam kantong plastik kresek putih. Setelah itu, ia tampak buru-buru meninggalkan ruangan tersebut, diduga melarikan diri dari lokasi.
Pihak manajemen SPBU yang merasa kehilangan segera memeriksa rekaman CCTV dan mendapati bukti kuat atas aksi pencurian tersebut. Mereka kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian sektor setempat untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kapolsek Medan Helvetia, Kompol S. Hutagalung, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan kasus tersebut dan saat ini sedang memburu pelaku yang identitasnya telah diketahui. “Kami sudah kantongi identitas pelaku dan saat ini sedang melakukan pencarian. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak SPBU untuk menggali lebih banyak informasi,” ujar Hutagalung.
Polisi juga telah mengamankan rekaman CCTV sebagai barang bukti. Selain itu, sejumlah saksi yang merupakan pegawai lain di SPBU tersebut juga telah dimintai keterangan untuk memperjelas kronologi kejadian.
Menurut keterangan salah satu supervisor SPBU, pelaku diterima bekerja melalui jalur rekomendasi dari seseorang yang dikenal oleh manajemen. Ia dikenal sebagai pribadi yang tenang dan tidak menunjukkan tanda-tanda mencurigakan selama masa kerja percobaannya.
“Baru empat hari kerja, dan kami memang belum menugaskannya ke bagian keuangan. Tapi dia tampaknya tahu celah pengawasan di kantor. Mungkin itu yang dimanfaatkan,” kata supervisor tersebut.
Kasus ini mengundang perhatian warganet. Banyak yang merasa prihatin atas maraknya kasus pencurian oleh pegawai baru, sekaligus menyoroti pentingnya sistem seleksi dan pengawasan ketat terhadap karyawan, terutama di sektor pelayanan publik seperti SPBU.
Beberapa komentar di media sosial menyayangkan peristiwa ini terjadi dan menyarankan agar SPBU memperketat sistem keamanan internal, termasuk penggunaan sistem brankas otomatis dan pemisahan akses antarpegawai.
Tidak sedikit pula yang menyoroti sisi kemanusiaan dari peristiwa ini, dengan menduga bahwa pelaku mungkin terdesak masalah ekonomi. Namun demikian, banyak pula yang menegaskan bahwa tindakan kriminal tetap tidak bisa dibenarkan dalam situasi apa pun.
Polisi terus menelusuri keberadaan pelaku yang hingga saat ini masih buron. Tim Reskrim telah diterjunkan ke sejumlah lokasi yang diduga menjadi tempat pelarian pelaku, termasuk rumah kontrakan dan tempat asalnya di luar kota Medan.
Pihak kepolisian juga mengimbau kepada pelaku agar segera menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Kami beri kesempatan pelaku untuk menyerahkan diri secara sukarela. Jika tidak, kami akan terus kejar sampai tertangkap,” tegas Kompol Hutagalung.
Kasus ini menjadi pengingat keras bagi setiap perusahaan dan institusi pelayanan publik agar lebih selektif dalam menerima tenaga kerja, serta pentingnya mengedepankan sistem pengawasan berbasis teknologi dan transparansi keuangan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.