
TOKOBERITA.COM — Kota Medan kembali diguncang cuaca ekstrem yang menimbulkan kepanikan warga. Angin kencang yang melanda pada Sabtu, 20 Juli 2025, menyebabkan sejumlah atap rumah warga beterbangan, bahkan salah satu seng nyaris mencelakai pengguna jalan. Momen dramatis tersebut terekam dalam video warga dan kini viral di media sosial.
Dalam video berdurasi beberapa detik itu, terlihat jelas selembar seng berukuran besar melayang liar di udara akibat terpaan angin yang sangat kencang. Seng tersebut sempat berputar-putar di langit sebelum akhirnya jatuh menghantam jalanan kosong. Meski tidak menimpa siapa pun, kejadian itu cukup membuat warga sekitar panik dan berhamburan keluar rumah.
Warga di sekitar lokasi kejadian langsung memeriksa kondisi rumah masing-masing. Banyak di antara mereka menemukan kerusakan pada atap rumah dan bangunan semi permanen yang porak-poranda akibat tiupan angin. Beberapa pohon juga dilaporkan tumbang di beberapa titik di Medan, menyebabkan kemacetan di ruas jalan tertentu.
Kejadian ini menambah deretan dampak cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Sumatera Utara sejak pertengahan Juli 2025. Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, cuaca panas ekstrem disertai angin kencang melanda hampir seluruh wilayah Sumut dalam sepekan terakhir.
“Angin baratan yang kuat dan bersifat divergen menjadi penyebab utama kondisi panas dan angin kencang ini,” ujar Fauziyah, prakirawan cuaca dari BBMKG Wilayah I, dalam keterangan pers pada Minggu (20/7/2025). Ia menyebutkan kecepatan angin yang tercatat mencapai 50 kilometer per jam di beberapa wilayah, termasuk Kota Medan.
Fauziyah menambahkan bahwa kondisi atmosfer yang tidak stabil turut memperkuat fenomena ini. Udara panas di permukaan bumi bercampur dengan udara dingin dari lapisan atas menyebabkan tekanan udara berubah drastis. Kombinasi ini menghasilkan tiupan angin yang kencang dan tak terduga.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya angin puting beliung dan hujan lebat disertai petir dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diimbau untuk menghindari berteduh di bawah pohon besar serta memperkuat bagian atap rumah yang berpotensi terlepas.
Di sisi lain, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Medan telah menerima puluhan laporan warga terkait kerusakan akibat angin kencang. Petugas dikerahkan untuk membantu memperbaiki atap rumah, mengevakuasi pohon tumbang, dan membersihkan puing-puing yang berserakan di jalanan.
Salah seorang warga, M. Syarifuddin, mengaku syok melihat seng rumah tetangganya terbang melayang dan nyaris menghantam mobil yang sedang terparkir. “Saya langsung lari ke dalam rumah karena takut seng itu mengenai saya. Kejadiannya sangat cepat,” ujarnya.
Bukan hanya rumah warga, beberapa bangunan fasilitas umum seperti sekolah dan rumah ibadah juga dilaporkan mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Di kawasan Medan Johor, bagian kanopi sebuah sekolah dasar terlepas dan jatuh ke halaman.
Sejumlah pedagang kaki lima di kawasan Jalan Gatot Subroto juga turut merasakan dampaknya. Tenda dan lapak dagangan mereka rusak diterjang angin. “Saya sedang melayani pembeli, tiba-tiba tenda saya roboh semua,” kata Yuni, seorang penjual gorengan.
Pihak kepolisian setempat turut mengatur lalu lintas di beberapa titik untuk mengantisipasi kemacetan akibat pohon tumbang. Selain itu, pemerintah kota juga telah menginstruksikan agar camat dan lurah melakukan pendataan kerusakan serta memberikan bantuan darurat bagi warga terdampak.
Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa dalam insiden tersebut, namun kerugian material diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Warga berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan perbaikan rumah dan kebutuhan pokok, terutama bagi warga kurang mampu.
Fenomena cuaca ekstrem ini menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran terhadap perubahan iklim dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Para ahli menyebutkan bahwa intensitas cuaca ekstrem di Indonesia berpotensi meningkat dalam beberapa tahun ke depan jika tidak ada langkah mitigasi yang serius.
Pemerintah Kota Medan dan BPBD Sumatera Utara mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada, serta memantau perkembangan informasi cuaca dari sumber resmi seperti BMKG agar dapat mengambil langkah antisipatif dengan cepat dan tepat.