
TOKOBERITA.COM – Suasana siang di Jalan HM Yamin, Kota Medan, mendadak berubah menjadi kepanikan setelah terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan angkutan kota (angkot), dua becak bermotor, satu mobil pribadi, dan sebuah halte bus. Insiden ini terjadi pada Senin, 9 Juli 2025, sekitar pukul 13.30 WIB, saat kondisi lalu lintas sedang cukup padat.
Menurut informasi dari saksi mata, kecelakaan bermula ketika sebuah angkot yang melaju dari arah timur tiba-tiba oleng ke kanan tanpa kendali. Sopir diduga kehilangan konsentrasi saat mencoba menghindari kendaraan lain yang tiba-tiba berhenti mendadak di depannya. Manuver mendadak tersebut membuat angkot menabrak dua becak yang sedang terparkir di tepi jalan.
Tabrakan keras tersebut mengakibatkan kedua becak rusak parah di bagian depan dan samping. Tak hanya itu, laju angkot yang masih belum terkendali kemudian menabrak sebuah mobil sedan putih yang sedang melaju perlahan di lajur kiri. Mobil tersebut pun terdorong ke depan dan menabrak halte bus yang berada di dekatnya.
Halte bus yang baru saja direnovasi oleh pemerintah kota hancur di bagian depan, dan beberapa kursi di dalamnya terlempar keluar akibat benturan keras. Kejadian tersebut membuat para penumpang yang tengah menunggu bus di halte berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Salah satu saksi bernama Ibu Sulastri (48), yang saat itu berada tidak jauh dari lokasi kejadian, mengatakan bahwa suara benturan terdengar sangat keras. “Saya kira ada ledakan. Ternyata angkot nabrak becak dan mobil. Orang-orang langsung lari ke pinggir jalan,” ujarnya.
Sementara itu, sopir angkot yang diketahui bernama Dedi S (39) langsung diamankan warga sebelum diserahkan kepada pihak kepolisian. Dedi tampak shock dan sempat mengaku bahwa dirinya kelelahan karena telah menyetir sejak pagi tanpa istirahat. Dugaan sementara, kecelakaan terjadi akibat kurangnya konsentrasi dan kelelahan saat mengemudi.
Petugas dari Satlantas Polrestabes Medan segera datang ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Garis polisi dipasang di sekitar area kecelakaan untuk mencegah warga mendekat dan mengganggu proses evakuasi kendaraan yang terlibat.
Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP Rinto Sihombing, dalam keterangannya menyampaikan bahwa pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan. “Kami telah mengamankan sopir angkot untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Selain itu, kami juga sedang mengecek kondisi kendaraan apakah terdapat kegagalan sistem rem atau teknis lainnya,” ujarnya.
Akibat kecelakaan tersebut, arus lalu lintas di Jalan HM Yamin sempat macet total selama lebih dari satu jam. Petugas kepolisian dibantu Dinas Perhubungan berupaya mengurai kemacetan dengan mengalihkan arus ke jalan-jalan alternatif di sekitar lokasi.
Beberapa korban luka ringan, termasuk dua penumpang becak dan seorang pejalan kaki yang terserempet, telah dilarikan ke rumah sakit terdekat. Mereka mendapatkan perawatan intensif dan dinyatakan dalam kondisi stabil. Pemerintah kota juga turut memberikan bantuan medis dan pendampingan kepada para korban.
Dinas Perhubungan Kota Medan menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini dan akan melakukan evaluasi terhadap keselamatan lalu lintas di ruas jalan tersebut. Termasuk di antaranya, pemasangan rambu peringatan dan pembatas kecepatan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Peristiwa ini menambah catatan kecelakaan lalu lintas di Kota Medan yang dalam beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan signifikan. Faktor kelelahan, kelalaian pengemudi, dan kurangnya pengawasan kendaraan angkutan umum menjadi penyebab dominan.
Warga setempat berharap agar pihak berwenang dapat lebih tegas dalam menertibkan sopir angkot dan melakukan pengecekan rutin terhadap kondisi kendaraan. “Jangan sampai nyawa orang jadi taruhan karena sopir ngantuk atau kendaraan tak layak jalan,” ujar Suwardi (56), warga sekitar.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya pengemudi angkutan umum, untuk lebih berhati-hati dan memastikan kondisi fisik serta kendaraan dalam keadaan prima sebelum beroperasi. Keselamatan penumpang dan pengguna jalan lainnya harus menjadi prioritas utama.
Kecelakaan beruntun di Jalan HM Yamin menjadi pengingat keras akan pentingnya keselamatan dalam berlalu lintas. Pemerintah daerah, aparat kepolisian, dan masyarakat diharapkan dapat bersinergi dalam menciptakan lingkungan lalu lintas yang aman, tertib, dan bebas dari kecelakaan fatal.