
Tokoberita.com – Polda Metro Jaya berhasil mengungkap jaringan peredaran gelap narkotika yang menjangkau dua provinsi, yaitu Sumatra Utara (Sumut) dan Jakarta. Operasi pengungkapan ini berhasil menyita 34 kilogram ganja kering yang siap diedarkan, serta 6,98 gram sabu. Penangkapan ini menjadi bukti nyata upaya keras aparat penegak hukum dalam memerangi peredaran narkoba di Indonesia.
Kasubdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Ade Candra, menjelaskan bahwa jaringan ini telah lama beroperasi dan memiliki modus operandi yang terorganisir. “Kami telah mengamankan 34 Kg ganja dari jaringan Sumatera Utara-Jakarta,” ujarnya, seperti dikutip dari Media Indonesia pada Senin, 17 Maret 2025. Operasi ini merupakan hasil dari penyelidikan intensif yang dilakukan oleh tim Ditresnarkoba Polda Metro Jaya.
Jaringan narkoba ini diduga kuat telah memasok ganja dari Sumatra Utara ke Jakarta. Ganja tersebut kemudian didistribusikan ke berbagai wilayah di ibu kota dan sekitarnya. Menurut Ade Candra, ganja yang disita memiliki kualitas tinggi dan siap untuk diedarkan ke pasar gelap. “Ini bukan hanya sekadar ganja biasa, melainkan ganja kering yang siap dikonsumsi,” tambahnya.
Selain ganja, polisi juga menyita 6,98 gram sabu. Sabu sendiri merupakan jenis narkotika yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan ketergantungan berat. Penggunaan sabu telah menjadi masalah serius di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jakarta. Penyitaan ini diharapkan dapat mengurangi pasokan sabu di ibu kota.
Operasi pengungkapan jaringan narkoba ini melibatkan tim khusus dari Polda Metro Jaya yang telah memantau pergerakan jaringan tersebut selama beberapa bulan. Tim ini menggunakan berbagai metode investigasi, termasuk penyamaran dan pengumpulan informasi dari sumber terpercaya. “Kami bekerja secara diam-diam untuk memastikan jaringan ini dapat diungkap secara tuntas,” kata Ade Candra.
Selain menyita narkotika, polisi juga menangkap beberapa tersangka yang diduga terlibat dalam jaringan ini. Identitas para tersangka masih dirahasiakan untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut. Namun, polisi menyatakan bahwa para tersangka ini memiliki peran penting dalam rantai distribusi narkoba, mulai dari pengadaan hingga penjualan.
Polda Metro Jaya juga menduga bahwa jaringan ini memiliki koneksi dengan sindikat narkoba internasional. “Kami tidak menutup kemungkinan bahwa jaringan ini memiliki hubungan dengan sindikat di luar negeri,” ujar Ade Candra. Jika dugaan ini terbukti benar, maka kasus ini akan menjadi lebih kompleks dan memerlukan kerjasama dengan pihak kepolisian negara lain.
Operasi ini tidak hanya berfokus pada penangkapan dan penyitaan, tetapi juga pada upaya pencegahan. Polda Metro Jaya berencana untuk meningkatkan patroli dan pengawasan di wilayah-wilayah yang rawan peredaran narkoba. “Kami akan terus memperketat pengawasan untuk mencegah narkoba masuk ke Jakarta,” tegas Ade Candra.
Masyarakat pun diajak untuk berperan aktif dalam memerangi narkoba. Polisi menghimbau warga untuk melaporkan setiap aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan narkotika. “Kami membutuhkan dukungan dari masyarakat untuk memutus mata rantai peredaran narkoba,” kata Ade Candra.
Penyitaan 34 kilogram ganja dan 6,98 gram sabu ini menjadi salah satu prestasi besar Polda Metro Jaya dalam memerangi narkoba. Namun, Ade Candra mengingatkan bahwa perang melawan narkoba belum usai. “Ini hanya satu langkah kecil. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan,” ujarnya.
Dampak dari peredaran narkoba sangatlah luas, tidak hanya merusak kesehatan individu tetapi juga mengancam stabilitas sosial dan keamanan nasional. Oleh karena itu, upaya pemberantasan narkoba harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Polda Metro Jaya berkomitmen untuk terus melakukan operasi serupa di masa depan.
Pemerintah juga diharapkan dapat memberikan dukungan penuh dalam upaya pemberantasan narkoba. Hal ini termasuk meningkatkan anggaran untuk operasi kepolisian, memperbaiki sistem rehabilitasi bagi korban narkoba, dan memperkuat hukum yang mengatur tentang narkotika. “Kami membutuhkan dukungan dari semua pihak untuk memenangkan perang melawan narkoba,” kata Ade Candra.
Selain itu, pendidikan dan sosialisasi tentang bahaya narkoba juga perlu ditingkatkan. Masyarakat, terutama generasi muda, harus diberikan pemahaman yang mendalam tentang dampak negatif narkoba. “Kami harus memastikan bahwa generasi muda tidak terjebak dalam jerat narkoba,” ujar Ade Candra.
Operasi pengungkapan jaringan narkoba Sumut-Jakarta ini menjadi bukti bahwa kerja keras dan kerjasama antara aparat penegak hukum dan masyarakat dapat menghasilkan hasil yang signifikan. Namun, perjuangan melawan narkoba masih panjang dan memerlukan komitmen dari semua pihak.
Dengan terus meningkatkan upaya pencegahan dan penindakan, diharapkan peredaran narkoba di Indonesia dapat ditekan secara signifikan. Polda Metro Jaya berjanji akan terus bekerja keras untuk menjaga Jakarta dan sekitarnya dari ancaman narkoba. “Kami tidak akan berhenti sampai narkoba benar-benar hilang dari masyarakat,” pungkas Ade Candra.
Operasi ini juga menjadi pesan tegas bagi para pelaku kejahatan narkoba bahwa hukum akan terus mengejar mereka. Polda Metro Jaya siap menghadapi segala tantangan untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat. “Kami akan terus bertindak tegas terhadap siapa pun yang terlibat dalam peredaran narkoba,” tegas Ade Candra.