
TOKOBERITA.COM – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengingatkan masyarakat agar tidak menyalahgunakan jaringan internet gratis dari Program Kampung Internet 2025. Pesan ini ia sampaikan saat peluncuran program di Desa Kramat Gajah, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Senin (29/9/2025).
Dalam sambutannya, Meutya menekankan bahwa fasilitas internet gratis yang diberikan pemerintah harus menjadi sarana peningkatan kualitas hidup warga desa. “Saya titip, jaringan internet ini jangan digunakan untuk hal yang buruk, apalagi untuk judi online, pornografi, ataupun penipuan digital,” ujar Meutya.
Program Kampung Internet 2025, kata Menkomdigi, merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam pemerataan akses internet hingga pelosok. Hal ini diharapkan bisa mempersempit kesenjangan digital antara perkotaan dan pedesaan.
Menurut Meutya, akses internet yang merata akan membuka peluang baru bagi masyarakat desa dalam mengembangkan usaha, mengakses informasi, serta meningkatkan keterampilan. “Internet harus menjadi pintu untuk ekonomi produktif, bukan justru menjadi pintu masalah,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa pemerintah tidak hanya menghadirkan infrastruktur digital, tetapi juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat. Sosialisasi pemanfaatan internet sehat menjadi salah satu langkah penting agar warga tidak terjebak pada penggunaan negatif.
Meutya mencontohkan, jaringan internet gratis bisa dimanfaatkan petani untuk mencari harga komoditas terbaru, pelajar untuk belajar daring, serta pelaku UMKM untuk memasarkan produknya melalui platform digital.
“Kita ingin desa-desa di Sumut semakin maju dengan adanya internet. Anak-anak muda bisa belajar coding, editing, atau digital marketing, semua bisa dilakukan dengan jaringan yang kita hadirkan,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Menkomdigi juga mengapresiasi antusiasme warga Desa Kramat Gajah yang menyambut baik program tersebut. Ia berharap masyarakat benar-benar menjaga fasilitas yang sudah diberikan agar tidak cepat rusak.
Selain itu, Meutya mengingatkan aparat desa dan tokoh masyarakat untuk ikut serta mengawasi penggunaan jaringan internet gratis ini. Peran komunitas lokal dinilai penting agar program tidak melenceng dari tujuan utamanya.
“Kalau ada yang ketahuan pakai untuk judi online atau hal-hal yang melanggar hukum, segera laporkan. Kita ingin program ini bersih dari penyalahgunaan,” tegasnya.
Program Kampung Internet 2025 menjadi salah satu prioritas Kementerian Komunikasi dan Digital dalam mendukung agenda transformasi digital nasional. Sumatera Utara termasuk daerah yang menjadi titik awal peluncuran program tersebut.
Pemerintah menargetkan ribuan desa di seluruh Indonesia akan terkoneksi internet gratis hingga akhir 2026. Dengan demikian, masyarakat desa memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses dunia digital seperti warga perkotaan.
Meutya menegaskan, keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari banyaknya desa yang terkoneksi, tetapi juga dari kualitas pemanfaatan internet yang dilakukan masyarakat.
“Kalau dipakai untuk hal produktif, maka internet ini bisa jadi kekuatan besar bagi desa. Tapi kalau dipakai untuk judi online, itu justru akan menghancurkan masa depan generasi kita,” jelasnya.
Di akhir kunjungannya, Menkomdigi berharap agar Program Kampung Internet 2025 menjadi tonggak perubahan positif bagi desa-desa di Sumut. “Mari kita jaga bersama jaringan ini, gunakan sebaik mungkin untuk belajar, bekerja, dan berkarya,” tutupnya.