
TOKOBERITA.COM — Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) di bawah kepemimpinan Gubernur Muhammad Bobby Afif Nasution terus menunjukkan keseriusan dalam mewujudkan sistem pendidikan modern berbasis teknologi. Salah satu langkah konkret yang tengah digencarkan adalah transformasi sekolah menuju era digital melalui penyediaan fasilitas internet gratis serta pelatihan literasi digital bagi siswa dan guru.
Program ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur, melainkan bagian dari visi besar Bobby Nasution dalam menciptakan “Sekolah Cerdas Digital Sumut”, yang berfokus pada pemerataan akses teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di dunia pendidikan.
Hingga akhir tahun 2025, Pemprov Sumut telah membangun jaringan internet di 66 sekolah negeri dan swasta, dengan dukungan penuh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumut. Selain itu, proses pembangunan jaringan di 97 sekolah lainnya sedang berlangsung menggunakan alokasi anggaran dari Perubahan APBD (P-APBD) 2025.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumut, Alexander Sinulingga, langkah ini menjadi pondasi penting dalam mempercepat digitalisasi pembelajaran yang merata di seluruh kabupaten dan kota. “Kami ingin setiap siswa di Sumatera Utara memiliki kesempatan belajar dengan fasilitas teknologi yang sama, tanpa terkendala lokasi atau ekonomi,” ujarnya.
Pemerintah menilai, digitalisasi sekolah akan membuka peluang lebih luas bagi peserta didik untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Siswa dapat belajar dari berbagai sumber global, memanfaatkan platform pembelajaran daring, hingga mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
Dalam pelaksanaannya, Pemprov Sumut menggandeng sejumlah penyedia layanan internet dan mitra teknologi untuk menjamin konektivitas yang stabil di sekolah-sekolah, terutama di daerah yang selama ini sulit dijangkau jaringan.
Selain itu, program ini juga melibatkan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dalam pengawasan teknis serta pelatihan digital bagi tenaga pendidik agar mereka mampu mengelola pembelajaran berbasis daring secara efektif.
Gubernur Bobby Nasution menegaskan bahwa penyediaan internet bukanlah tujuan akhir, melainkan bagian dari langkah menuju sistem pendidikan yang berdaya saing dan adaptif terhadap kemajuan teknologi global.
“Digitalisasi sekolah ini bukan hanya soal jaringan internet. Ini soal bagaimana kita mempersiapkan generasi muda Sumatera Utara menjadi generasi yang cerdas, inovatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya, Senin (10/11/2025).
Menurutnya, dunia pendidikan hari ini tidak lagi bisa dipisahkan dari teknologi. Siswa harus dibiasakan menggunakan perangkat digital untuk hal-hal positif, seperti riset, kolaborasi proyek, dan pembelajaran mandiri.
Program “Sekolah Cerdas Digital” juga diharapkan dapat mempersempit kesenjangan digital antara sekolah perkotaan dan pedesaan. Pemerintah berkomitmen menghadirkan fasilitas yang setara, agar tidak ada lagi sekolah yang tertinggal dalam hal akses informasi dan teknologi.
Langkah strategis ini turut mendukung penerapan Kurikulum Merdeka, di mana peserta didik didorong untuk lebih mandiri, kreatif, dan berorientasi pada pemecahan masalah. Akses internet menjadi modal utama dalam mendukung fleksibilitas belajar tersebut.
Untuk memperkuat keberlanjutan program, Pemprov Sumut juga berencana meluncurkan pusat pelatihan digital regional yang akan fokus pada peningkatan kapasitas guru dan tenaga kependidikan. Pelatihan ini mencakup penggunaan perangkat digital, keamanan siber, dan pengembangan konten pembelajaran berbasis multimedia.
Selain manfaat pendidikan, inisiatif ini juga dinilai memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Sekolah dengan fasilitas internet dapat menjadi pusat literasi digital masyarakat sekitar, tempat pelatihan keterampilan teknologi bagi warga desa atau komunitas.
“Sekolah bukan hanya tempat belajar siswa, tapi juga pusat pembelajaran bagi masyarakat. Kami ingin menghadirkan ruang belajar digital yang terbuka bagi semua,” tambah Alexander.
Sementara itu, sejumlah siswa dan guru di Medan menyambut baik program ini. Rina Sihombing, siswi SMA di kawasan Medan Johor, mengatakan bahwa internet gratis di sekolah memudahkannya mencari referensi tugas dan mengikuti pelatihan daring.
“Dulu kami harus pakai kuota pribadi untuk belajar online, sekarang bisa langsung pakai jaringan sekolah. Sangat membantu sekali,” ujarnya.
Pemprov Sumut juga memastikan akan terus memantau pelaksanaan program ini agar manfaatnya dirasakan secara nyata dan berkelanjutan. Evaluasi rutin akan dilakukan untuk memastikan kualitas jaringan serta pemanfaatan fasilitas sesuai dengan tujuan pendidikan.
Melalui langkah ini, Bobby Nasution berharap Sumatera Utara bisa menjadi contoh bagi provinsi lain dalam hal inovasi pendidikan digital yang merata dan inklusif.
Dengan semakin banyaknya sekolah yang terhubung jaringan internet, Sumut sedang menapaki jalan menuju ekosistem pendidikan modern, di mana siswa, guru, dan masyarakat dapat tumbuh bersama dalam era digital yang produktif dan berdaya saing.
