
TOKOBERITA.COM- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini bagi masyarakat Sumatera Utara (Sumut). Dalam sepekan ke depan, provinsi ini diperkirakan masih akan diguyur hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan hingga lebat, disertai petir dan angin kencang di sejumlah daerah.
Prakirawan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan, Utami Al Khairiyah, menjelaskan bahwa saat ini sekitar 60 persen wilayah Sumut telah memasuki musim hujan. Kondisi tersebut menunjukkan perubahan pola cuaca yang cukup signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.
Menurut Utami, faktor utama yang menyebabkan tingginya curah hujan adalah adanya belokan angin (shear line) serta konvergensi udara di sekitar perairan barat Sumatera. Kedua fenomena atmosfer ini memicu pembentukan awan konvektif yang berpotensi menghasilkan hujan lebat.
“Selama sepekan ke depan, sebagian besar wilayah Sumatera Utara berpotensi diguyur hujan ringan hingga lebat, disertai petir dan angin kencang,” ujar Utami saat diwawancarai, Minggu (12/10/2025).
Wilayah yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem antara lain Medan, Deli Serdang, Langkat, Binjai, Simalungun, Toba, Humbang Hasundutan, dan Mandailing Natal. Beberapa kawasan pesisir timur dan barat Sumatera Utara juga diperkirakan mengalami hujan dengan durasi cukup lama.
BMKG juga memperingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama di daerah dengan topografi perbukitan dan lereng curam.
Selain itu, angin kencang dan petir yang menyertai hujan juga berpotensi menimbulkan kerusakan ringan pada bangunan dan infrastruktur, seperti atap rumah, papan reklame, serta pohon tumbang di sejumlah titik perkotaan.
Pemerintah daerah diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan, terutama dalam memantau kondisi sungai dan drainase, serta menyiagakan tim tanggap bencana di wilayah rawan banjir.
Utami menambahkan, masyarakat yang tinggal di daerah dataran rendah dan bantaran sungai sebaiknya lebih waspada terhadap peningkatan debit air. Ia juga mengimbau agar warga tidak beraktivitas di luar ruangan saat hujan lebat disertai petir.
BMKG memantau bahwa suhu permukaan laut di sekitar perairan barat Sumatera relatif hangat, yang dapat meningkatkan potensi penguapan dan memperkuat pembentukan awan hujan di wilayah Sumut.
Fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang saat ini aktif di wilayah Indonesia bagian barat turut memperkuat dinamika atmosfer, sehingga curah hujan di Sumatera Utara akan tetap tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Untuk wilayah perkotaan seperti Medan, BMKG memprediksi hujan akan lebih sering terjadi pada sore hingga malam hari. Sedangkan di daerah pegunungan seperti Karo dan Tapanuli, hujan bisa turun lebih awal pada siang hari.
Utami juga menegaskan pentingnya masyarakat memantau informasi cuaca harian dari kanal resmi BMKG agar dapat mengantisipasi aktivitas di luar rumah, termasuk bagi nelayan dan petani.
“Informasi cuaca yang diperbarui setiap hari bisa membantu masyarakat menyesuaikan kegiatan agar lebih aman dan produktif,” katanya.
Dengan meningkatnya curah hujan di sebagian besar wilayah Sumatera Utara, masyarakat diharapkan dapat menjaga kesehatan, memastikan saluran air tetap bersih, serta menghindari aktivitas berisiko saat kondisi cuaca tidak bersahabat.
BMKG berkomitmen terus memberikan peringatan dini dan pembaruan data cuaca secara berkala agar masyarakat dapat bersiap menghadapi potensi cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung hingga beberapa waktu ke depan.