
TOKOBERITA.COM – Kabar menggembirakan datang bagi masyarakat Sumatera Utara (Sumut). Pemerintah Pusat resmi menambah kuota 5.000 unit rumah subsidi untuk provinsi ini melalui Program Tiga Juta Rumah Presiden RI Prabowo.
Dengan tambahan tersebut, total kuota rumah subsidi di Sumut untuk tahun 2025 meningkat dari 15.000 menjadi 20.000 unit. Kenaikan ini diharapkan dapat mempercepat pemenuhan kebutuhan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Penambahan kuota ini disetujui langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, setelah menerima usulan dari Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution.
Menurut Bobby, usulan peningkatan kuota ini awalnya diajukan untuk tahun 2026. Namun, Maruarar memutuskan untuk segera merealisasikannya mulai tahun 2025, mengingat tingginya permintaan rumah subsidi di Sumut.
Keputusan tersebut disampaikan secara resmi dalam acara Sosialisasi Kredit Program Perumahan yang digelar di Regale International Convention Centre, Jalan Adam Malik, Medan, pada Kamis (9/10).
“Kita sangat berterima kasih kepada Pak Menteri yang langsung menambah kuota 5.000 unit tahun ini. Developer, kontraktor, hingga pemasok bahan bangunan semua menyatakan siap, jadi kita harus optimistis target ini bisa tercapai,” ujar Bobby Nasution usai acara.
Bobby menambahkan, sektor perumahan merupakan salah satu penggerak ekonomi daerah yang berpengaruh besar terhadap lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu, penambahan kuota rumah subsidi ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat perekonomian Sumut.
Program rumah subsidi ini juga didukung oleh sejumlah lembaga keuangan, termasuk bank-bank penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi. Dengan bunga rendah dan tenor panjang, masyarakat diharapkan semakin mudah memiliki rumah sendiri.
Sementara itu, Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan bahwa Sumatera Utara termasuk salah satu daerah dengan realisasi program perumahan terbaik di luar Pulau Jawa. Kinerja pemerintah daerah dan para pengembang dinilai cukup solid dalam mendukung target nasional.
“Sumut kita apresiasi karena memiliki kecepatan realisasi yang tinggi. Banyak pengembang di sini yang aktif dan punya komitmen kuat membantu masyarakat mendapatkan hunian layak,” ujar Maruarar.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, pengembang, dan masyarakat dalam memastikan pembangunan rumah subsidi berjalan tepat sasaran.
Pemerintah Pusat berkomitmen melanjutkan Program Tiga Juta Rumah sebagai salah satu agenda prioritas nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Program ini bertujuan menyediakan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat di seluruh Indonesia.
Maruarar juga mengungkapkan bahwa pemerintah akan memperluas jangkauan bantuan infrastruktur pendukung, seperti jalan lingkungan, drainase, serta sambungan air bersih di kawasan perumahan subsidi.
Dengan adanya tambahan kuota dan dukungan infrastruktur, diharapkan tingkat backlog perumahan di Sumatera Utara dapat terus ditekan. Saat ini, kebutuhan rumah di provinsi tersebut masih cukup tinggi, terutama di kawasan perkotaan seperti Medan, Deli Serdang, dan Binjai.
Pemerintah Provinsi Sumut bersama para pengembang berkomitmen menyelesaikan target 20.000 unit rumah subsidi hingga akhir tahun 2025. “Kita ingin memastikan tidak hanya kuantitas yang terpenuhi, tetapi juga kualitas rumah yang layak dan nyaman untuk masyarakat,” tutup Bobby Nasution.