
tokoberita.com – Asahan – seorang wanita asal asahan harus menelan kekecewaan mendalam setelah ditipu dengan iming-iming masuk sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Korban yang identitasnya dirahasiakan mengaku telah membayar uang sebesar rp100 juta kepada seorang oknum yang menjanjikan bisa meloloskannya ke dalam formasi PPPK.
Kasus ini mencuat setelah korban menyadari bahwa janji yang diberikan pelaku tidak kunjung terealisasi. “Saya sudah menyerahkan uang itu beberapa bulan lalu, tapi sampai sekarang tidak ada kabar,” ujar korban dengan nada kecewa saat melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian, selasa (20/1/2025).
Janji manis pelaku korban mengungkapkan, pelaku mengaku memiliki koneksi dengan pejabat yang dapat memastikan kelulusannya dalam seleksi PPPK. Pelaku bahkan memberikan dokumen palsu sebagai bukti awal bahwa proses sedang berjalan. Namun, setelah beberapa bulan menunggu, korban mulai curiga karena tidak ada kejelasan terkait statusnya.
Pelaku diketahui menggunakan berbagai cara untuk meyakinkan korban, termasuk menunjukkan daftar nama peserta yang diklaim sebagai calon yang telah “dibantu” sebelumnya. Sayangnya, semua itu hanyalah rekayasa untuk memuluskan aksi penipuan.
Korban lain mulai bermunculan setelah kasus ini dilaporkan, sejumlah korban lain mulai bermunculan dengan modus penipuan yang serupa. Salah seorang korban, pria asal tanjung balai, mengaku juga ditipu oleh pelaku dengan jumlah uang yang sama. “Dia bilang semua akan selesai dengan cepat, tapi ternyata tidak ada hasil,” ujar korban lainnya.
Pihak kepolisian mencatat bahwa pelaku kemungkinan telah menjalankan aksi ini selama beberapa tahun dengan menyasar calon pelamar PPPK yang sangat membutuhkan pekerjaan.
Laporan ke polisi korban akhirnya melaporkan kejadian ini ke polres asahan setelah berbagai upaya untuk meminta uangnya kembali menemui jalan buntu. Kepala satuan reserse kriminal (kasatreskrim) polres asahan, AKP iqbal, mengonfirmasi bahwa laporan telah diterima dan penyelidikan sedang dilakukan.
“Kami sudah mengantongi identitas pelaku dan sedang melakukan pendalaman untuk menangkapnya. Kami mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap modus serupa,” ujar AKP iqbal.
Modus penipuan PPPK kasus ini menambah daftar panjang modus penipuan dengan memanfaatkan nama PPPK. Program yang digagas pemerintah ini sering kali menjadi sasaran oknum yang tidak bertanggung jawab karena tingginya minat masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan tetap.
Menurut ahli hukum, tindakan pelaku termasuk dalam kategori penipuan dan dapat dikenakan pasal berlapis, termasuk penipuan dan pemalsuan dokumen.
Peringatan kepada masyarakat pemerintah telah berulang kali mengingatkan masyarakat untuk tidak mempercayai oknum yang mengaku bisa meloloskan seseorang dalam seleksi ASN atau PPPK. Kepala badan kepegawaian negara (BKN) wilayah sumatera utara, indra prawira, menyatakan bahwa proses seleksi PPPK sepenuhnya transparan dan berbasis komputer.
“Tidak ada yang bisa menjamin kelulusan seseorang dalam seleksi PPPK. Semua dilakukan secara transparan dan murni berdasarkan kemampuan peserta,” tegas indra.
Pelaku masih buron hingga berita ini diturunkan, pelaku masih dalam pencarian pihak kepolisian. Tim gabungan dari polres asahan telah menyebarkan informasi tentang pelaku dan meminta masyarakat yang memiliki informasi untuk segera melapor.
AKP iqbal menyatakan optimistis bahwa pelaku akan segera ditangkap dan dimintai pertanggungjawaban atas tindakannya. “Kami akan terus berupaya mengusut kasus ini hingga tuntas,” ujarnya.
Korban berharap pelaku segera ditangkap dan uangnya dapat dikembalikan. “Ini uang hasil tabungan bertahun-tahun. Saya harap ada keadilan,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Korban juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap tawaran yang terdengar terlalu baik untuk menjadi kenyataan. “Jangan sampai ada korban berikutnya. Pelajari proses resmi penerimaan PPPK agar tidak mudah tertipu,” tambahnya.
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap segala bentuk tawaran yang menjanjikan kelulusan tanpa melalui jalur resmi. Seleksi PPPK adalah proses yang ketat dan transparan, sehingga tidak ada ruang bagi manipulasi oleh pihak mana pun. Pihak berwenang diharapkan dapat segera mengungkap kasus ini agar tidak ada lagi korban yang dirugikan.