
TOKOBERITA.COM – Warga di Kecamatan Medan Tembung dan Medan Perjuangan, Kota Medan, harus menghadapi kondisi tanpa listrik selama lebih dari 10 jam pada Senin malam (23/6/2025) hingga Selasa dini hari (24/6/2025). Pemadaman yang terjadi bakda Magrib hingga bakda Subuh ini mengakibatkan berbagai keluhan dari masyarakat yang terpaksa beraktivitas dalam kegelapan tanpa pendingin ruangan di tengah cuaca yang panas.
Menurut laporan warga, listrik mulai padam sekitar pukul 19.08 WIB dan baru menyala kembali pukul 06.25 WIB keesokan harinya. Durasi pemadaman yang sangat lama ini membuat banyak warga tidak habis pikir, mengapa PLN tidak dapat segera memperbaiki gangguan yang terjadi. Beberapa warga bahkan mengaku tidak mendapat informasi yang jelas dari pihak PLN mengenai penyebab dan estimasi perbaikan.
“Kami sudah mencoba menghubungi call center PLN, tetapi tidak ada penjelasan yang pasti. Hanya diberitahu bahwa sedang ada gangguan teknis,” ujar salah seorang warga Medan Tembung yang frustasi. Kondisi ini diperparah dengan cuaca panas yang membuat warga kesulitan beristirahat tanpa kipas angin atau AC.
Pemadaman listrik yang berkepanjangan ini juga berdampak pada aktivitas ekonomi di kawasan tersebut. Beberapa warung makan dan usaha kecil terpaksa tutup lebih awal karena tidak bisa beroperasi tanpa listrik. Pedagang yang mengandalkan mesin pendingin juga mengalami kerugian karena bahan dagangan mereka berpotensi rusak.
Seorang pemilik warung kopi di Medan Perjuangan mengeluh, “Saya harus membuang beberapa bahan makanan karena tidak tahan lama tanpa kulkas. Ini benar-benar merugikan.” Ia berharap PLN bisa memberikan kompensasi atau setidaknya peringatan dini jika akan terjadi pemadaman lama.
Selain sektor ekonomi, pemadaman juga mengganggu aktivitas belajar anak-anak. Banyak siswa yang kesulitan mengerjakan tugas sekolah karena tidak ada penerangan yang memadai. Beberapa keluarga bahkan terpaksa menggunakan lilin atau lampu darurat untuk sekadar menerangi rumah mereka.
PLN akhirnya memberikan penjelasan resmi setelah listrik kembali menyala. Menurut pihak PLN, pemadaman terjadi akibat gangguan pada gardu induk yang memasok listrik ke wilayah tersebut. Kerusakan teknis ini membutuhkan waktu perbaikan yang cukup lama karena harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah masalah lebih besar.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan. Tim teknis kami bekerja secepat mungkin untuk mengatasi gangguan ini,” kata Manajer PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Utara. Ia juga menjanjikan evaluasi lebih lanjut untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Namun, penjelasan ini tidak sepenuhnya meredakan kekecewaan warga. Beberapa warga menilai PLN kurang responsif dalam memberikan informasi selama pemadaman berlangsung. Mereka menyarankan agar PLN memiliki sistem komunikasi yang lebih baik, seperti notifikasi melalui SMS atau aplikasi, untuk memberi tahu pelanggan tentang perkembangan perbaikan.
Pemadaman listrik dalam durasi panjang seperti ini bukan kali pertama terjadi di Medan. Beberapa bulan sebelumnya, wilayah lain di Kota Medan juga mengalami nasib serupa. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang kesiapan infrastruktur kelistrikan PLN di Sumatera Utara, terutama dalam menghadapi peningkatan beban listrik seiring pertumbuhan penduduk.
Pengamat energi dari Universitas Sumatera Utara menyatakan bahwa kejadian ini menunjukkan perlunya perbaikan sistem distribusi listrik yang lebih andal. “PLN harus melakukan modernisasi jaringan dan meningkatkan kapasitas gardu induk untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan listrik,” ujarnya.
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumatera Utara turut merespons keluhan warga. Mereka berjanji akan berkoordinasi dengan PLN untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. “Kami akan meminta laporan detail dari PLN dan menindaklanjuti dengan langkah perbaikan,” kata Kepala Dinas ESDM Sumut.
Sementara itu, warga berharap agar PLN dapat mengambil langkah nyata untuk meningkatkan pelayanan. Beberapa usulan yang diajukan antara lain pembenahan infrastruktur, peningkatan jumlah tim teknis, dan sistem komunikasi yang lebih transparan kepada pelanggan.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa ketahanan energi merupakan hal krusial bagi masyarakat. Tanpa pasokan listrik yang stabil, aktivitas sehari-hari bisa lumpuh total. Oleh karena itu, perbaikan sistem kelistrikan harus menjadi prioritas bersama antara pemerintah, PLN, dan masyarakat.
Sebagai langkah awal, PLN berencana melakukan pemeliharaan rutin dan pengecekan berkala terhadap gardu-gardu induk di Medan. Mereka juga akan mengoptimalkan layanan pengaduan agar lebih responsif menangani keluhan pelanggan. Warga pun berharap komitmen ini benar-benar direalisasikan untuk menghindari pemadaman panjang di masa mendatang.