
TOKOBERITA.COM – Kebakaran hebat terjadi di sebuah kawasan padat penduduk di Jalan Setia Budi, Pasar II, Gang Karya, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, pada Selasa pagi, 24 Juni 2025. Kobaran api menghanguskan satu unit rumah semi permanen yang berada di dalam gang sekitar pukul 10.00 WIB, menimbulkan kepanikan di kalangan warga sekitar.
Menurut keterangan saksi mata, api pertama kali terlihat dari bagian belakang rumah. Dalam waktu singkat, api membesar dan mulai melahap seluruh bagian bangunan yang sebagian besar terbuat dari bahan mudah terbakar seperti kayu dan tripleks. Kepulan asap hitam pekat tampak membubung tinggi, terlihat jelas dari kejauhan.
Warga yang berada di sekitar lokasi sempat panik dan berlarian ke luar rumah, khawatir api akan merembet ke rumah-rumah lainnya yang berdempetan satu sama lain. Sebagian dari mereka dengan sigap berusaha membantu memadamkan api menggunakan alat seadanya, seperti ember berisi air dan kain basah.
“Kami sangat takut, karena rumah di sini berdempetan. Kalau tidak cepat dipadamkan, bisa habis satu gang ini,” ujar Rina, salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kebakaran.
Dalam waktu kurang dari 20 menit setelah kebakaran terjadi, petugas pemadam kebakaran dari Dinas Pencegahan dan Pemadam Kebakaran Kota Medan tiba di lokasi dengan tiga unit mobil pemadam. Petugas langsung menyemprotkan air ke pusat kobaran api dan melakukan penyekatan agar api tidak meluas ke bangunan lain.
Beruntung, kerja sama antara petugas damkar dan warga membuahkan hasil. Api berhasil dipadamkan dalam waktu sekitar 40 menit. Meski satu rumah ludes terbakar, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, pemilik rumah mengalami kerugian materi yang diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Komandan Regu Damkar Medan Selayang, Dedi Simanjuntak, menyampaikan bahwa kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik di salah satu peralatan rumah tangga. “Dari keterangan warga dan pengamatan awal kami, api muncul dari bagian dapur, kemungkinan dari hubungan arus pendek,” jelasnya kepada wartawan.
Petugas damkar juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di pemukiman padat, agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran. Pemeriksaan instalasi listrik secara berkala dan tidak menumpuk sambungan kabel listrik sembarangan menjadi hal yang sangat penting untuk mencegah kejadian serupa.
Kebakaran ini juga menjadi pengingat akan pentingnya jalur evakuasi dan akses pemadam yang memadai di permukiman padat. Gang sempit yang menjadi lokasi kebakaran sempat menyulitkan mobil pemadam untuk masuk, sehingga petugas harus menarik selang sepanjang ratusan meter dari jalan utama.
Sementara itu, pihak kelurahan telah turun langsung untuk melakukan pendataan terhadap kerusakan dan membantu proses evakuasi barang-barang yang masih tersisa. Camat Medan Selayang juga mengunjungi lokasi untuk meninjau kondisi korban dan menjanjikan bantuan darurat dalam bentuk logistik serta tempat tinggal sementara.
Korban kebakaran, seorang ibu rumah tangga bernama Nuraini (48), tampak syok melihat rumahnya rata dengan tanah. Ia hanya mampu menyelamatkan beberapa dokumen penting dan pakaian di tubuhnya. “Saya sedang masak air di dapur, tiba-tiba lampu mati, lalu terdengar bunyi ‘cetar’ dan api langsung membesar,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Beberapa relawan dari organisasi sosial dan karang taruna juga mulai berdatangan untuk memberikan bantuan berupa makanan, pakaian layak pakai, dan kebutuhan darurat lainnya. Solidaritas warga terlihat kuat saat bahu membahu membantu korban membersihkan puing-puing rumah.
Kejadian ini juga menjadi sorotan media lokal, mengingat kawasan Jalan Setia Budi dikenal sebagai wilayah dengan kepadatan bangunan yang tinggi dan minim ruang terbuka. Pemerintah kota diminta lebih serius dalam memperhatikan aspek keselamatan di daerah permukiman seperti ini.
Hingga sore hari, sisa-sisa kebakaran masih tampak berasap, sementara garis polisi telah dipasang di sekitar lokasi untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut. Petugas masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna memastikan penyebab pasti kebakaran.
Masyarakat sekitar berharap agar pemerintah segera memberikan bantuan dan juga mengupayakan perbaikan infrastruktur di gang-gang sempit yang rentan menjadi titik rawan bencana. Tragedi ini diharapkan menjadi pelajaran agar peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang.