
Tokoberita.com – Peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Langkat yang berlangsung meriah, ternyata menyisakan tanda tanya besar. Salah satu sorotan utama datang dari Ketua DPRD Langkat, Sribana Peranginangin, yang tampak tidak mengenakan baju adat khas daerah dalam acara tersebut. Hal ini memicu berbagai spekulasi di kalangan masyarakat dan peserta yang hadir.
Nuansa Tradisional yang Kental Acara peringatan HUT Langkat yang digelar di alun-alun Kabupaten Langkat diisi dengan nuansa adat dan budaya khas daerah. Para tamu undangan, termasuk pejabat daerah, umumnya mengenakan pakaian adat untuk memeriahkan suasana dan menunjukkan identitas lokal. Namun, Sribana Peranginangin tampil berbeda dengan busana resmi tanpa mengenakan atribut adat.
Spekulasi di Tengah Masyarakat Absennya pakaian adat yang dikenakan oleh Sribana memicu berbagai spekulasi. Sejumlah pihak mempertanyakan apakah keputusan tersebut merupakan bentuk protes terhadap sesuatu atau hanya sekadar pilihan pribadi. “Biasanya beliau selalu mengenakan baju adat di acara-acara resmi seperti ini. Kali ini kok berbeda,” ujar salah seorang peserta acara yang enggan disebutkan namanya.
Penjelasan dari Sribana Peranginangin Saat dimintai keterangan, Sribana menjelaskan bahwa keputusan tersebut tidak memiliki maksud tertentu. Ia menyebutkan bahwa persiapan waktu yang sangat singkat menjadi salah satu alasannya. “Ini murni karena saya tidak sempat mempersiapkan pakaian adat. Tidak ada niat lain selain itu,” ujar Sribana kepada awak media.
Komitmen pada Budaya Lokal Meski tidak mengenakan pakaian adat, Sribana menegaskan bahwa ia sangat menghormati budaya dan tradisi Langkat. Ia bahkan mengapresiasi panitia acara yang telah menyelenggarakan peringatan HUT Langkat dengan sangat baik dan meriah. “Budaya dan adat istiadat Langkat adalah bagian dari identitas kita. Saya selalu mendukung pelestarian budaya ini,” tambahnya.
Respons dari Masyarakat Adat Masyarakat adat Langkat memberikan tanggapan yang beragam terhadap keputusan Sribana tersebut. Ketua Forum Masyarakat Adat Langkat, Syahrul Pasaribu, menyatakan bahwa seharusnya para pemimpin daerah memberikan contoh dengan mengenakan pakaian adat. “Sebagai pejabat publik, ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kebanggaan terhadap tradisi kita,” ujarnya.
Dukungan dari Kolega Di sisi lain, beberapa kolega Sribana memberikan dukungan atas keputusannya. Wakil Ketua DPRD Langkat, Misbahuddin, menyatakan bahwa hal tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. “Yang terpenting adalah kehadiran beliau untuk mendukung acara ini. Pakaian adat adalah simbol, tetapi tidak lebih penting dari semangat menjaga kebersamaan,” ujar Misbahuddin.
Fokus pada Pesan Acara Dalam peringatan HUT Langkat, Sribana tetap menyampaikan pesan penting kepada masyarakat. Ia menekankan perlunya persatuan dan kerja sama dalam membangun Kabupaten Langkat ke arah yang lebih baik. “Mari kita fokus pada tujuan bersama untuk memajukan Langkat, bukan pada hal-hal yang bersifat simbolis semata,” tegasnya.
Evaluasi untuk Ke Depan Meski demikian, Sribana mengaku bahwa ia akan menjadikan pengalaman ini sebagai pelajaran untuk ke depannya. Ia berjanji akan lebih mempersiapkan diri untuk acara-acara resmi yang melibatkan adat dan tradisi. “Saya berkomitmen untuk terus menghormati budaya dan tradisi Langkat dalam setiap kesempatan,” katanya.
Dukungan Warga Tetap Mengalir Terlepas dari polemik tersebut, banyak warga yang tetap memberikan dukungan kepada Sribana. Mereka menilai bahwa hal ini tidak seharusnya menjadi isu besar. “Yang penting beliau hadir dan memberikan dukungan moral. Jangan terlalu fokus pada apa yang dikenakan,” ujar salah seorang warga Langkat.
Peringatan HUT Langkat tahun ini tetap berjalan dengan sukses dan penuh makna. Meski diwarnai oleh isu seputar pakaian adat, inti dari acara tersebut tetap tercapai, yaitu mempererat persatuan masyarakat Langkat. Sribana pun berharap agar masyarakat tidak terpecah belah hanya karena hal-hal kecil dan tetap fokus pada pembangunan daerah.
Acara ini menjadi pengingat bahwa simbol budaya memang penting, tetapi kerja sama dan persatuan adalah hal yang jauh lebih utama. Dengan komitmen bersama, Langkat diharapkan dapat terus berkembang menjadi daerah yang maju dan bermartabat.