
Medan – Pemandangan kabel yang menjuntai di Jalan Panglima Denai, Medan, menjadi perhatian warga dan pengguna jalan. Kabel-kabel tersebut terlihat tidak teratur dan menggantung rendah, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan pengendara maupun pejalan kaki yang melintas di kawasan tersebut.
Menurut pengamatan di lokasi, sejumlah kabel terlihat hampir menyentuh badan jalan. Kabel-kabel itu diduga milik berbagai perusahaan utilitas seperti PLN, penyedia layanan internet, dan telekomunikasi.
Namun, tak ada pihak yang tampaknya mengambil langkah untuk merapikan kondisi ini.
“Saya setiap hari lewat sini naik motor, dan sering harus hati-hati supaya kepala tidak terkena kabel yang rendah,” kata Arif,
seorang pengendara motor yang rutin melintas di jalan tersebut. Ia menambahkan, di malam hari kondisi ini menjadi lebih berbahaya karena pencahayaan di jalan itu kurang memadai, sehingga kabel sulit terlihat.
Masalah kabel semrawut di Jalan Panglima Denai ini sudah berlangsung cukup lama, tetapi belum ada upaya nyata dari pihak terkait untuk memperbaikinya. Warga setempat pun mengaku resah.
“Kami khawatir, kalau ada kabel yang putus atau jatuh, bisa mencelakai orang. Belum lagi kalau kabel itu masih aktif mengalirkan listrik,” ujar Fitri, seorang pedagang di sekitar lokasi.
Kondisi ini juga membuat kawasan tersebut tampak kumuh. Kabel-kabel yang bergelantungan tak beraturan menciptakan kesan buruk bagi lingkungan sekitar.
“Medan ini kan kota besar, tapi kalau begini jadinya, malu sama orang luar. Harus ada yang bertanggung jawab,” keluh Nasrul, warga lainnya.
Pemerintah setempat mengaku sudah menerima laporan terkait masalah ini. Kepala Dinas Perhubungan Medan, Agus Santoso, menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengatasi kabel semrawut di Jalan Panglima Denai.
“Kami akan segera memanggil pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kabel-kabel tersebut, termasuk PLN dan penyedia layanan internet, untuk mencari solusi,” ujar Agus.
Namun, warga berharap tindakan nyata segera dilakukan. “Jangan cuma janji, kami butuh aksi. Kalau dibiarkan, ini bisa jadi ancaman serius bagi keselamatan masyarakat,” kata Fitri.
Mereka juga meminta pihak pemerintah untuk menerapkan peraturan lebih ketat agar pemasangan kabel di masa depan lebih tertata.
Masalah kabel semrawut seperti yang terjadi di Jalan Panglima Denai sebenarnya bukan hal baru di Kota Medan. Beberapa kawasan lain juga mengalami hal serupa, menunjukkan perlunya penataan infrastruktur kota yang lebih baik. “Ini bukan cuma soal estetika, tapi soal keselamatan dan kenyamanan warga,” pungkas Arif.