
Program makan siang bergizi gratis resmi diluncurkan pada Senin, 6 Januari 2025. Inisiatif ini dirancang untuk memberikan asupan gizi yang memadai bagi siswa mulai dari tingkat PAUD hingga SMA di seluruh Indonesia. Dengan target awal 3,3 juta siswa, program ini menjadi salah satu kebijakan unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Namun, baru sehari berjalan, kisah menarik sudah muncul dari sebuah sekolah. Salah satu momen yang mendadak viral adalah seorang siswa yang tampak menyimpan makanannya, bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk ibunya di rumah.
Dalam sebuah video yang ramai di media sosial, seorang guru terlihat mendekati siswa tersebut yang tidak makan seperti teman-temannya. Sang guru bertanya penuh heran, “Kenapa tidak mau makan? Silakan makan, lho!”
Dengan polosnya, siswa itu menjawab, “Mau buat mama.”
Sontak guru pun semakin penasaran. “Kasih buat mama? Kenapa, Nak?”
Sang siswa kemudian memberikan jawaban sederhana namun menusuk hati. “Karena di rumah tidak ada nasi,” ujarnya sembari memasukkan kotak makan dan susu ke dalam tas.
Netizen: Si Kecil, Besar Hatimu momen ini membuat banyak netizen merasa haru sekaligus terhibur. Ada yang menulis, “Ini contoh anak kecil yang paham betul arti ekonomi keluarga!” hingga “Kalau di rumah saya, bawa pulang makanan sekolah malah bisa dikira katering ilegal.”
Namun, kebanyakan dari mereka menyampaikan apresiasi atas kasih sayang si kecil terhadap keluarganya. Anak ini dinilai menunjukkan bahwa berbagi tidak mengenal usia, bahkan ketika dirinya sendiri memerlukan asupan gizi.
Kebijakan yang Berdampak Lebih Luas Program makan gratis ini sejatinya bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi siswa agar mereka lebih fokus dalam belajar. Namun, kisah ini menunjukkan dampak tak terduga dari kebijakan tersebut. Makanan yang dimaksudkan untuk siswa juga menjadi berkah bagi keluarga mereka yang mungkin sedang kesulitan ekonomi.
Dengan sentuhan humor, seorang warganet mengomentari, “Presiden bikin program buat siswa, eh yang panen hasilnya ibunya. Strategi parenting level dewa!”
Harapan untuk Keberlanjutan Program cerita ini menjadi pengingat bahwa kebijakan seperti makan bergizi gratis memiliki potensi besar untuk membantu masyarakat luas. Diharapkan, program ini dapat terus ditingkatkan sehingga tidak hanya memberikan manfaat di sekolah, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan keluarga siswa.
Semoga ke depan, cerita-cerita lucu dan haru seperti ini terus hadir untuk mewarnai pelaksanaan program pemerintah, sembari menjadi pengingat bahwa kebaikan selalu dimulai dari hal kecil—bahkan dari sebuah kotak makan.