
Tokoberita.com Aksi kriminal kembali mencoreng keamanan di Medan. Seorang pelaku begal di Jembatan Titi Kuning akhirnya berhasil diamankan aparat kepolisian setelah sempat meresahkan warga sekitar. Dalam pemeriksaan, pelaku mengungkap pengakuan mengejutkan terkait aksi nekatnya.
Kronologi Penangkapan pelaku berinisial AN (24) ditangkap oleh Tim Satreskrim Polrestabes Medan setelah aksi begalnya viral di media sosial. Insiden tersebut terjadi pada Sabtu malam, di mana korban seorang pengendara sepeda motor berinisial RD (35) diserang secara tiba-tiba saat melintas di Jembatan Titi Kuning. Barang berharga milik korban, seperti dompet dan ponsel, dirampas dengan kekerasan.
Pengakuan Pelaku dalam keterangannya kepada polisi, AN mengaku terpaksa melakukan aksi begal karena desakan ekonomi. “Saya bingung, kerjaan nggak ada, kebutuhan banyak. Akhirnya, saya lakukan ini,” ujar AN kepada penyidik.
Pelaku juga menyebut bahwa ia tidak merencanakan aksinya secara matang dan hanya mencari target secara acak di sekitar lokasi.
Aksi yang Brutal menurut pengakuan korban, AN tidak bertindak sendirian. Ia bersama seorang rekannya menggunakan senjata tajam untuk mengancam RD. Korban yang mencoba melawan malah terluka di bagian tangan karena serangan pelaku.
“Mereka langsung menghadang motor saya dan mengancam akan melukai jika tidak menyerahkan barang-barang,” kata RD kepada wartawan.
Rekan Pelaku Masih Buron polisi mengungkap bahwa AN bukan satu-satunya pelaku dalam insiden ini. Rekan AN yang berinisial RM kini masih dalam pengejaran. Kepala Polrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda, mengatakan bahwa pihaknya telah mengantongi identitas buronan tersebut.
“Kami akan segera menangkap pelaku lain yang masih melarikan diri,” ujar Kombes Valentino.
Senjata Tajam sebagai Bukti saat penangkapan, polisi menemukan sebilah pisau yang diduga digunakan AN dalam aksinya. Barang bukti lainnya berupa ponsel milik korban juga berhasil diamankan. Barang-barang ini kini menjadi bagian dari penyelidikan untuk memperkuat dakwaan terhadap pelaku.
Warga Titi Kuning Resah warga sekitar Jembatan Titi Kuning mengaku telah lama merasa resah dengan maraknya aksi kriminal di kawasan tersebut. Mereka berharap aparat keamanan lebih intensif melakukan patroli di lokasi rawan.
“Sudah sering kejadian begini, kami jadi takut keluar malam,” ujar seorang warga setempat.
Permintaan Maaf Pelaku dalam kesempatan berbeda, AN meminta maaf kepada korban dan masyarakat Medan atas perbuatannya. Ia mengaku menyesali tindakan kriminalnya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. “Saya minta maaf. Saya benar-benar khilaf,” katanya dengan nada lirih.
Tanggapan Korban meski mengalami trauma, RD mengatakan ia menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwajib. “Yang penting pelaku sudah ditangkap. Saya harap ini jadi pelajaran buat yang lain,” ungkapnya. RD juga berharap pihak kepolisian terus memberantas aksi kejahatan yang meresahkan.
Penyelidikan Berlanjut polisi kini tengah mendalami apakah AN dan rekannya terlibat dalam aksi kriminal lain di wilayah Medan. Dugaan sementara menyebut bahwa keduanya adalah bagian dari jaringan begal yang telah beroperasi di beberapa lokasi strategis di kota tersebut.
Langkah Pencegahan kombes Valentino menegaskan komitmen pihak kepolisian untuk meningkatkan keamanan di Medan. Ia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan segera melapor jika melihat tindakan mencurigakan. “Kami akan terus menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat,” ujarnya.
Peningkatan Patroli sebagai langkah konkret, polisi telah menambah frekuensi patroli di area rawan kejahatan, termasuk di sekitar Jembatan Titi Kuning. Langkah ini diharapkan mampu menekan angka kriminalitas dan memberikan rasa aman bagi warga.
Pelajaran Penting kasus ini menjadi pengingat bahwa tindakan kriminal hanya akan membawa konsekuensi buruk, baik bagi pelaku maupun korban.
Masyarakat diharapkan untuk tetap berhati-hati dan mendukung upaya aparat dalam menjaga keamanan lingkungan. Dengan kerja sama antara polisi dan warga, diharapkan Medan dapat menjadi kota yang lebih aman.
Penutup proses hukum terhadap AN kini tengah berjalan. Keberhasilan polisi menangkap pelaku mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Namun, tugas besar masih menanti untuk memastikan semua pelaku kejahatan lainnya ditangkap dan rasa aman kembali dirasakan oleh masyarakat medan.