
Tokobertia.com Medan, 15 Januari 2025 – Insiden begal kembali mengguncang warga Medan, khususnya di kawasan Belawan, ketika seorang tauke kepiting, AP (43), menjadi korban kekerasan brutal. Peristiwa ini terjadi pada Selasa malam (14/1/2025) sekitar pukul 21.00 WIB, di Jalan Serma Hanafiah. Rekaman CCTV di lokasi kejadian menunjukkan bagaimana pelaku bertindak nekat untuk merampas barang berharga milik korban, termasuk uang tunai hasil usahanya.
Menurut keterangan polisi, AP baru saja pulang dari tempat usaha penjualan kepitingnya. Dia membawa hasil penjualan berupa uang tunai sebesar Rp15 juta yang disimpan di dalam tas. Dalam rekaman CCTV, terlihat AP mengendarai sepeda motor sendirian di jalan yang sepi dengan penerangan minim. Tak lama setelah melewati area rawan, dua pelaku yang juga menggunakan sepeda motor muncul dari belakang dan memepet kendaraan korban.
Aksi pelaku berlangsung sangat cepat dan terencana. Salah satu pelaku menarik tas milik AP, sementara rekannya yang berada di belakang menendang sepeda motor korban hingga terjatuh. Dalam posisi tergeletak di jalan, korban mencoba melawan dengan menarik tasnya kembali, tetapi pelaku yang bersenjata tajam mengancam akan melukainya. Korban akhirnya terpaksa melepaskan tas tersebut demi keselamatannya.
Kapolsek Belawan, AKP Jamaluddin, mengonfirmasi bahwa insiden ini menjadi perhatian serius kepolisian. “Dari rekaman CCTV, kami melihat pelaku sudah mengintai korban dari jauh. Mereka menunggu momen yang tepat untuk beraksi di lokasi yang minim saksi,” ujar Jamaluddin kepada wartawan, Rabu (15/1/2025).
Akibat kejadian ini, AP mengalami luka serius di kepala, tangan, dan kakinya akibat benturan dengan aspal. Dia segera dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh warga yang menemukan dirinya tergeletak di pinggir jalan. Selain itu, sepeda motor korban mengalami kerusakan parah. Uang tunai yang dibawa korban pun raib dibawa kabur oleh pelaku.
Aisyah (38), seorang warga yang menjadi saksi mata, menceritakan detik-detik kejadian. “Saya mendengar suara keras seperti orang jatuh. Ketika saya keluar rumah, saya melihat seorang pria tergeletak di jalan sambil kesakitan. Saya langsung meminta bantuan warga lain untuk menolongnya,” ujarnya. Aisyah juga menambahkan bahwa para pelaku melarikan diri dengan kecepatan tinggi ke arah jalan utama, meninggalkan korban dalam kondisi tak berdaya.
Polisi yang datang ke lokasi kejadian segera mengamankan rekaman CCTV dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Beberapa saksi juga sudah dimintai keterangan untuk membantu identifikasi pelaku. “Kami telah mengantongi ciri-ciri pelaku dari rekaman CCTV dan keterangan saksi. Penyelidikan akan kami lakukan secara menyeluruh agar pelaku segera ditangkap,” kata Jamaluddin.
Sementara itu, korban AP yang masih dirawat di rumah sakit mengaku trauma dengan kejadian ini. “Saya tidak menyangka akan menjadi korban begal. Biasanya saya pulang lebih awal, tetapi tadi malam ada urusan tambahan di tempat usaha,” ungkapnya dengan nada sedih. Dia berharap pelaku segera ditangkap agar insiden serupa tidak terulang lagi.
Kejadian ini juga memicu reaksi dari warga setempat. Mereka meminta aparat keamanan untuk meningkatkan patroli di wilayah Belawan, terutama pada malam hari. “Daerah ini sering menjadi lokasi kejahatan, terutama begal. Kami butuh tindakan tegas dari polisi untuk menjamin keamanan warga,” ujar Rudi, seorang tokoh masyarakat.
Aparat kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama saat membawa uang dalam jumlah besar. Mereka juga menyarankan agar warga yang beraktivitas di malam hari menghindari jalanan sepi atau meminta pendampingan jika merasa tidak aman. Hingga kini, polisi masih terus mengejar para pelaku dengan memanfaatkan berbagai bukti yang telah dikumpulkan.
Aksi begal ini menjadi alarm serius bagi keamanan Kota Medan, khususnya di kawasan Belawan yang kerap kali dilaporkan sebagai zona rawan kejahatan jalanan. Semua pihak berharap bahwa keadilan segera ditegakkan dan situasi keamanan dapat kembali pulih.