
TOKOBERITA.COM – sebuah insiden tragis terjadi di depan markas polda sumut, selasa (16/1/2025), ketika seorang bocah berusia 4 tahun meninggal dunia setelah terlindas truk bermuatan pasir. Peristiwa tersebut membuat suasana di sekitar lokasi kejadian mendadak mencekam, dengan tangis keluarga dan kerumunan warga yang terpaku menyaksikan tragedi memilukan itu.
Menurut keterangan saksi mata, insiden terjadi sekitar pukul 09.30 wib. Bocah malang itu diketahui tengah bersama ibunya yang hendak menyeberang jalan. Namun, malang tak dapat dielakkan, bocah tersebut terpeleset ketika ibunya berusaha menghindari kendaraan yang melaju.
Kronologi kejadian
Salah seorang saksi, sahrul (35), yang kebetulan berada di lokasi, menceritakan bahwa truk melintas dengan kecepatan sedang. “Saya lihat ibu dan anak itu mau nyebrang. Tiba-tiba, anaknya terjatuh. Sopir truk kayaknya enggak sadar, jadi langsung terlindas ban belakang,” ujarnya dengan nada sedih.
Sahrul menambahkan bahwa sang ibu sempat berteriak meminta truk berhenti. Namun, semuanya terjadi begitu cepat. “Ibunya langsung menjerit histeris. Saya sendiri enggak tega lihat kondisinya,” tambahnya.
Menurut saksi lain, andini (27), truk yang melintas terlihat tidak berhenti hingga beberapa meter setelah kejadian. “Mungkin sopir baru sadar setelah banyak orang berteriak. Pas dia turun, mukanya langsung pucat,” katanya.
Respons keluarga dan warga
Tangisan ibu korban langsung pecah begitu melihat anaknya tak bernyawa di lokasi. Beberapa warga sekitar berusaha menenangkan ibu tersebut sambil menutup tubuh bocah dengan kain seadanya. “Ibunya tidak henti-henti meminta anaknya bangun. Suasana benar-benar bikin hati miris,” kata andini.
Warga yang berada di lokasi segera melapor ke pihak kepolisian. Petugas dari polda sumut langsung turun ke tempat kejadian untuk mengamankan sopir truk dan mengevakuasi korban.
Sopir truk ditahan untuk penyelidikan sopir truk, seorang pria berusia 45 tahun berinisial H, kini ditahan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Kepada polisi, ia mengaku tidak menyadari adanya anak kecil di jalan hingga mendengar teriakan warga.
“Saya enggak lihat ada anak kecil, karena posisinya di depan mobil. Saya baru sadar pas warga ramai teriak,” ujar H di hadapan petugas.
Kasat lantas polrestabes medan, AKBP nurhanifah, yang berada di lokasi, mengatakan bahwa kasus ini sedang dalam penyelidikan intensif. “Kami telah mengamankan sopir dan kendaraan yang terlibat. Selain itu, kami juga akan memeriksa CCTV di sekitar lokasi untuk mengetahui kronologi secara detail,” jelasnya.
Kondisi jalan yang rawan insiden ini kembali menyoroti kondisi jalan di depan polda sumut yang sering kali ramai kendaraan dan minim fasilitas keselamatan pejalan kaki. “Di sini, zebra cross hampir enggak kelihatan lagi karena catnya sudah pudar. Ditambah, banyak pengendara yang enggak mau pelankan kendaraan,” keluh sahrul, warga sekitar.
Warga berharap pemerintah segera memperbaiki fasilitas jalan dan menambah rambu lalu lintas di kawasan tersebut. “Kasihan, ini bukan kejadian pertama. Kalau dibiarkan, bisa terulang lagi,” imbuhnya.
Pesan untuk orang tua dinas perhubungan kota medan mengimbau para orang tua agar lebih berhati-hati saat menyeberang jalan, terutama di area padat kendaraan. Kepala dinas perhubungan medan, herman siregar, mengatakan, “kami turut berduka cita atas kejadian ini. Kami juga mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada dan menggunakan fasilitas penyeberangan yang ada.”
Pentingnya keselamatan di jalan kecelakaan ini menjadi pengingat pentingnya edukasi keselamatan jalan bagi masyarakat, terutama di kawasan rawan seperti depan polda sumut. Peran pengemudi kendaraan besar juga sangat penting untuk memastikan mereka selalu waspada terhadap kondisi sekitar.
“Tragedi ini semoga jadi pelajaran bagi kita semua. Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meningkatkan keamanan di kawasan tersebut,” tutup AKBP nurhanifah.
Kini, keluarga korban hanya bisa berharap ada keadilan dan perubahan agar tak ada lagi nyawa melayang sia-sia di jalan raya. “Anak saya sudah enggak ada, tapi tolong jangan ada korban lagi seperti ini,” ujar ibu korban dengan tangis pilu.